Sunday, February 16, 2014

[Kumcer] Tales from the Dark



Janjinya sih nggak beli novel bulan ini....

Tapi yang namanya orang golongan darah B itu sering biin janji untuk diri sendiri, dan sering ngelanggar sendiri. Jadi, meski nggak bisa dibilang beli novel juga sih.... saya tergoda beli kumcer ini....

Sebenarnya agak ragu juga beli kumcer ini. Takut nggak sesuai harapan kayak kumcer horor gramedia sebelumnya, Before the Last Day. Bertema sehari sebelum kiamat, cerpen-cerpennya banyak yang nggak masuk akal. Yah biarpun cerita fiksi, rasanya agak aneh aja kalo ada karakter jenius yang bisa memprediksi jatuhnya meteor tanpa peralatan yang memadai (belum termasuk kenyataan kalau karakter ini nggak ditangkep dan diculik sama NASA).

Oke, masuk ke review deh.

Tales of the Dark ini adalah kumpulan cerpen dari 13 penulis berbeda. Genrenya horror, thriller, atau dua-duanya. Secara keseluruhan, saya cukup suka cerpen-cerpennya dan merasa tidak menyesal mengeluarkan 57.000 untuk beli buku ini di toko buku. Kenapa pake bahas harga sih? Bikin sakit hati aja.




My Halloween Costume by: Christina Juzwar
Cerita tentang Ibu dan dua anaknya yang terlalu antusias dengan kostum halloween mereka. Ide ceritanya menarik banget dan endingnya nggak terduga. Rasanya saya belum pernah baca cerita model begini. Tapi, hanya satu yang disayangkan. Di tengah-tengah cerita ada satu scene yang membingungkan yang membuat saya harus kembali kehalaman sebelumnya, memastikan halaman yang saya buka benar apa nggak. Nggak nyambungnya terlalu ekstrim. Baru ngerti pas baca endingnya. Jadi dari komen "hah??" bisa berubah jadi "ooh..." meski dengan nada datar. Menurut saya sih sebaiknya scene membingungkan di tengah cerita itu diilangin aja. Jadi waktu baca endingnya, reaksi saya bisa jadi "Oooohh...." dengan nada meninggi, bukan datar.

Slumber Party by: Christina TirtaHmmm.... kayaknya sih niat penulis mau bikin cerita thriller. Tapi menurut saya ini agak gagal. 4 cewek populer yang masing-masing punya julukan miss jutek, miss cupu, miss kepo dan miss cuek, mengadakan slumber party. kenapa miss cupu bisa disebut salah satu cewek populer adalah misteri yang tak terpecahkan dalam cerpen ini. Ngomong-ngomong, tema 'hantu balas dendam' dalam cerita ini juga terlalu klise. Kesannya cerita tidak terlalu penting selama ada adegan bunuh-bunuhan yang sadis. Oke, saya nggak bisa komen banyak soal cerpen yang satu ini.

Membunuh Galuh by Dadan Erlangga
Nggak tahu saya yang bacanya tengah malem dan sedikit terserang kantuk atau alur ceritanya memang agak aneh, yang jelas cerpen yang satu ini membuat saya bingung. Siapa yang membunuh dan siapa yang dibunuh? Dalam kepala saya adegan-adegan cerpen ini blur, sama sekali tidak tergambarkan kecuali waktu flashback kisah masa lalunya si tokoh.

Rumah Permintaan by Erlin Cahyadi
Bercerita tentang rumah yang bisa mengabulkan permintaan. Permintaan yang jadi bumerang.... tipikal cerita horror. Penggambaran suasanyanya oke sih... cuma ceritanya yang kurang greget dan lebih terasa drama daripada horror.

Lily's Top Secret by Lea Agustina Citra
Mengabaikan layout cerpen ini yang sumpah, apa banget..., sebenarnya cerita ini cukup oke. Dan sekali lagi layoutnya ganggu karena bikin cerita nggak jadi 'top secret' seperti judulnya. Cerpen ini menceritakan cewek yang curiga kalau temannya adalah vampir dan berusaha mencari kenyataannya. Endingnya lumayan oke, kalau aja nggak ada gambar vampir aneh di awal.... (ujung-ujungnya komplain soal layout lagi).

Si Penguntit by Lexie Xu
Hahahaha, biarpun temanya hantu, cerpen yang satu ini lawak banget lah. Pokoknya baca yang satu ini nggak ada serem-seremnya meski penggambaran hantunya emang serem. Mungkin memang sengaja gaya nulisnya dibikin kayak gini. Tapi meski cerpen ini punya potensi jadi cerpen yang bagus, penyelesaiannya kurang greget.

Bidadari yang Terluka by: Luna Torashyngu
Hmmm.... Hhmmmm..... Sebenernya bingung mau komen apa soal cerpen yang satu ini. Ceritanya nggak terlalu wow dan bisa dibilang terlalu klise. Boleh saya lewat yang ini? Boleh? Oke.

Detensi by Poppy D. Chusfani
Ini adalah satu dari dua cerpen paling oke dalam kumcer ini. Bisa dibilang, cerita ini menyegarkan pembaca dari cerpen hantu-hantuan klise sebelumnya. Penggambaran karaternya juga oke banget. Meski ini cerpen, tapi keseluruhan cerita bisa dikemas secara baik. Cuma satu sih yang bikin saya kecewa. Endingnya kok hepiiii? Eits, jangan salah... Saya penggemar happy ending. Tapi rasanya untuk cerpen yang satu ini akan lebih nonjok kalau endingnya gantung. Semua tokoh terjebak, misalnya....

The Curse of the Messenger by Pricillia AW
Cerita hantu-hantuan dengan ide klise lagi.... Kalo ada yang udah baca, penasaran nggak sih sama Revan yang kok kayaknya tau segalanya? Dia kepo banget deh. Atau penulis cuma bikin dia kayak gitu supaya ada jalan untuk menceritakan ke pembaca apa latar belakang kisah ini? Menurut saya sih ini terlalu dibuat-buat.

Badai by Regina Feby
Cerita semi-thriller. Cukup okelah untuk ukuran teenlit. Cuma penyelesaian terakhir kayaknya kurang tergali aja gitu. Dan saya masih penasaran kenapa adik Badai harus dikirimin hadiah tiap hari selasa untuk membongkar rahasia kakaknya? Kenapa temennya nggak langsung ngomong aja, sih? Repot amat? Dan kenapa juga si Ivan tiba-tiba jahat dan mendadak baik lagi? Penjelasannya terlalu ngambang.

Cerita Malam by Valleria Verawati
Ini cerita kedua yang paling saya suka dari kumcer ini selain detensi. Idenya mungkin sedikit klise, tapi penulisannya oke. Kisahnya tentang acara semacam leadership training yang fokus pada kisah jurit malamnya. Yang bikin penilaian saya naik adalah endingnya. Pas banget deh ending ceritanya untuk tema horror begini.

The Deathly Music Box by Veronica B. Vonny
Cerpen ini juga jadi salah satu favorit saya. Bertema tentang kematian, cerpen ini punya kesan lebih berseni daripada cerpen-cerpen yang lain. Sempet mikir, cara mati yang diinginkan Lectra, si tokoh utama, kok apa banget.... tapi begitu baca tulisan penulis di akhir cerita "Diilhami dari pengalaman nyata putri sulungku", kok gue malam maklum, ya? Terkadang dunia nyata memang lebih fiksi daripada fiksi.

Reinkarnasi by Yennie Hardiwidjaja
Bercerita tentang Windy yang tinggal sendiri di rumah tua karena keadaan yang mendesak dan mengalami deja vu saat masuk ke rumah itu. Kalo baca ini kayak baca komik-komik Jepang yang emang mayoritas penduduknya percaya sama reinkarnasi. Tapi untuk orang Indonesia yang rata-rata meyakini surga dan neraka, mungkin tema ini agak sulit dicerna. Tapi secara cerita sih lumayan okelah.

No comments:

Post a Comment