Sunday, April 19, 2015

[Review] Pus, I Love You


Cover yang unyuh sekali, bukan? Komik tentang kucing ini cukup mahal, tapi saya merasa nggak rugi belinya karena lucu bangeeeeettt..... sapi bangeeeeetttt

Sapi itu nama kucing saya di rumah btw.


Kursi dibuat tempat tidur kucing? Komputer ditemplokin kucing? Ya sudah, mungkin bukan waktunya anda kerja hari ini. Kita kan nggak boleh bangunin kucing yang lagi tidur dengan pules :3

Karna unyu, dimaafkan....


Kisah sapi, si malaikat kematian bagi semua kecoak yang masuk ke rumah :))


Nah, yang di bawah ini adalah cara tepat untuk memandikan kucing andaaaa :D Silakan dicobaaaa~



Liat tangannya yang mencakar tembok dengan putus asa :))




Begitulah :))

Ampun, review ini nggak guna banget, ya?

Tapi aslinya komik ini udah lucu sendiri tanpa saya review, kok. Anda pecinta kucing? Nggak rugi deh punya buku ini. Hahahahahaha :D

Sebagai bonus, ini foto sapiiiii~

ini lagi minta ditemenin bobo x3

Buku Anak-Anak Itu Lucu, ya.....Eh? Loh, Kok!! (2)

Dari judulnya, kelihatan banget yang nulis lagi males. Tapi sebenernya nggak koook....
Kenapa judulnya sama? Karena temanya masih sama, tempat saya baca buku ini juga masih sama kayak postingan sebelumnya. Jadi, nggak salah dong kalo judulnya sama. Alasan saja.


Kali ini saya iseng-iseng baca dongeng binatang yang disodorin temen saya, Ruru. Saya pikir, apa yang salah dari dongeng binatang? Seharusnya ini buku yang menarik, karena sejak kecil saya memang suka membaca dongeng, termasuk dongeng tentang binatang.

Tapi ternyata, buku ini berkemungkinan besar menghancurkan kemampuan bahasa anak-anak, termasuk menghancurkan otak mereka dengan tulisan yang tidak layak baca.


[Induk katak datang, dan kehilangan salah satu anaknya, menanyakan pada anaknya apa yang terjadi.]

Seriously? Jadi emak katak datang dan baru keilangan anak? Terus dia nanya sama siapa? Anak yang mati? Kalimat ini ngaco banget!! Ampe kessel.....

Udahlah ya, nggak usah dipikirin buku yang make tanda petik aja di bawah. Di keyboard aja nggak ada tuh tanda petik di bawah, ini yang nulis nyusahin diri sendiri banget, sih. Selain itu, make tanda (,) juga berubah jadi (;). Esensinya apa kakaaaaaa??

Dan endingnya....

Endingnya astagfirullah.....

Lalu saya pun berpikir keras, moral apa yang bisa diambil dari cerita ini? Jangan sok-sokan niru badan gede kalo gak mau meledak? *geleng-geleng*



Ini atu cerita, loh! Gak bersambung lagi. Lalu inti dari cerita ini apaaaaa?


Seorang pria takut unta. Lalu sadar dia salah. Lalu akhirnya dia naik unta. Lalu pembaca pun geleng-geleng kepala.



[Burung bul-bul tercipta sebelum bumi ada] mari kita lewati saja bagian permainan logika bagaimana burung ini bisa terbang di ruang hampa udara dan langsung ke kalimat selanjutnya :)

[Burung bul-bul itu membiarkan ayahnya terbaring lima hari] terbaring di mana hayooooo? :))

Gak usahlah bahas dua kalimat terakhir karna sejujurnya saya juga gak paham xD



Sepintas, mungkin ini satu-satunya cerita yang ada pesan moralnya. Oke....

Lalu kita akan sadar ada sesuatu yang salah begitu lihat lagi judul buku ini....

CERITA INI BUKAN KISAH TENTANG BINATAAANGG!!!

Akuh pusing. Akuh lelah. Akuh tidak tahu harus bilang apa. Akuh tidak rela kalau ada anak-anak yang baca cerita-cerita yang kebanyakan tanpa pesan moral dan bahasanya acakadut begini. Editornya ngapain sih, ini??