Thursday, September 10, 2015

[Review] I am Number Four

Udah lama saya nggak review novel. Akhirnya bisa kembali jadi orang intelek dengan mereview novel-novel orang (soalnya novel sendiri belum jadi-jadi, wahahahaha). Untuk kali ini banana nggak ikutan karna mendadak dia hilang >____< Jadi izinkan saya, budaknya banana, yang mereview novel fantasi "I am Number Four", tanpa komentar-komentar konyol dari banana.

Ada sejarahnya kenapa mendadak saya tertarik untuk beli novel "Lorien Legacies Series" ini. Sederhana banget, sih. Cuma gara-gara sinopsis

Mereka menangkap nomor satu di Malaysia...

Nomor dua di Inggris...
Dan, nomor tiga di Kenya...

I AM NUMBER FOUR



Keren, kan? Bawa-bawa Malaysia, men! Deket loh itu sama Indonesia. Bisa dibilang sodara, lah. Cuma gara-gara alasan sesederhana itu akhirnya saya beli setumpuk novel ini. Dan berbeda dari harapan, ternyata Malaysia bahkan nggak disinggung-singgung. Ahahahaha.

Yah, nggak apa-apa lah.

Novel ini bercerita tentang anak-anak dari planet Lorien yang menyelamatkan diri ke bumi karena dikejar makhluk bernama Mogadorian. Planet tempat Mogadorian tinggal sudah hancur dan mereka menginvasi Lorien untuk tinggal. Sayangnya, Lorien terlalu kecil, sehingga mereka menjadikan bumi yang ukurannya lima kali lipat Lorien sebagai sasaran kedua.

Sembilan anak Lorien yang selamat tiba di bumi dilindungi oleh satu mantra, yakni mereka tidak bisa dibunuh kecuali sesuai dengan urutan. Kalau Mogadorian menyerang nomor enam, misalnya, maka sihirnya akan mengenai mereka sendiri.

Nah, nomor satu sampai tiga sudah dibunuh. Sekarang giliran si nomor empat yang diburu. Si nomor empat yang memakai nama John Smith sebagai nama samarannya, sebenarnya sudah bosan pindah-pindah tempat tinggal karena menghindari Mogadorian. Terlebih, saat dia pindah ke Ohio, punya sahabat bernama Sam, dan jatuh cinta pada seorang gadis.

Uwaaaaahhh.... klise!
*digampar*

Berhubung kisah percintaannya oh-sungguh-sangat-klise-sekali, akhirnya saya fokus baca petualangan John mengasah kekuatannya untuk melawan Mogadorian.

3/4 buku saya disuguhi John yang sibuk latihan dan pacaran.

Bikin sakit hati tau nggak?

MANA INI ADEGAN BERANTEM SAMA MOGADORIANNYAAAA???

Tapi setelah bertahan sampai chapter 20-an, akhirnya berantem juga mereka. Ahahahahahaha xD

Walaupun kisah cintanya SUPER KLISE, dan entah kenapa John bisa tertarik sama cewek yang super MARY SUE, saya nggak berniat nge-drop seri ini, kok.

Ada beberapa hal yang bikin saya tertarik untuk baca lanjutannya.

1. Karakter Sam yang culun tapi lucu. Dan rahasia kenapa bapaknya yang maniak alien bisa hilang secara tiba-tiba
2. Kemunculan nomor enam yang heroik abis. Cewek ini bahkan jauh lebih keren daripada si tokoh utama. Wahahahahaha xD
3. Si penulis Pittacus Lore yang payah dalam menulis adegan romance ini berani memasukkan karakter dirinya sendiri sebagai tetua Lorien! Cool! Modelan Darren Shan gitu lah ya....
3. Kenyataan pahit setelah baca sinopsis seri spesial novel ini, saya udah tau kalo Sam itu....

SAM ITU.............

AH SUDAHLAH! Makin diinget makin kesel karena saya udah tau kejutannya duluan sebelum baca >____<

Tapi sejujurnya, ada satu hal yang mengganjal dalam otak saya begitu selesai baca seri pertama ini. Mogadorian ngapain repot-repot ngejar sembilan anak Lorien itu, sih?

Pan ceritanya mereka mau menguasai bumi? Yaudah langsung cuss aja, mumpung anak-anak Lorien belum sepenuhnya bisa menggunakan kekuatan mereka. Ye kan?

Ini reviewer apa tokoh antagonis, sih?

Kayaknya daripada saya yang review, mending banana aja kali ya?
Ntar untuk seri keduanya biar banana yang review deh kalo gitu....

Okeh, BYE! CIAO BELLA!!! :*

Sunday, April 19, 2015

[Review] Pus, I Love You


Cover yang unyuh sekali, bukan? Komik tentang kucing ini cukup mahal, tapi saya merasa nggak rugi belinya karena lucu bangeeeeettt..... sapi bangeeeeetttt

Sapi itu nama kucing saya di rumah btw.


Kursi dibuat tempat tidur kucing? Komputer ditemplokin kucing? Ya sudah, mungkin bukan waktunya anda kerja hari ini. Kita kan nggak boleh bangunin kucing yang lagi tidur dengan pules :3

Karna unyu, dimaafkan....


Kisah sapi, si malaikat kematian bagi semua kecoak yang masuk ke rumah :))


Nah, yang di bawah ini adalah cara tepat untuk memandikan kucing andaaaa :D Silakan dicobaaaa~



Liat tangannya yang mencakar tembok dengan putus asa :))




Begitulah :))

Ampun, review ini nggak guna banget, ya?

Tapi aslinya komik ini udah lucu sendiri tanpa saya review, kok. Anda pecinta kucing? Nggak rugi deh punya buku ini. Hahahahahaha :D

Sebagai bonus, ini foto sapiiiii~

ini lagi minta ditemenin bobo x3

Buku Anak-Anak Itu Lucu, ya.....Eh? Loh, Kok!! (2)

Dari judulnya, kelihatan banget yang nulis lagi males. Tapi sebenernya nggak koook....
Kenapa judulnya sama? Karena temanya masih sama, tempat saya baca buku ini juga masih sama kayak postingan sebelumnya. Jadi, nggak salah dong kalo judulnya sama. Alasan saja.


Kali ini saya iseng-iseng baca dongeng binatang yang disodorin temen saya, Ruru. Saya pikir, apa yang salah dari dongeng binatang? Seharusnya ini buku yang menarik, karena sejak kecil saya memang suka membaca dongeng, termasuk dongeng tentang binatang.

Tapi ternyata, buku ini berkemungkinan besar menghancurkan kemampuan bahasa anak-anak, termasuk menghancurkan otak mereka dengan tulisan yang tidak layak baca.


[Induk katak datang, dan kehilangan salah satu anaknya, menanyakan pada anaknya apa yang terjadi.]

Seriously? Jadi emak katak datang dan baru keilangan anak? Terus dia nanya sama siapa? Anak yang mati? Kalimat ini ngaco banget!! Ampe kessel.....

Udahlah ya, nggak usah dipikirin buku yang make tanda petik aja di bawah. Di keyboard aja nggak ada tuh tanda petik di bawah, ini yang nulis nyusahin diri sendiri banget, sih. Selain itu, make tanda (,) juga berubah jadi (;). Esensinya apa kakaaaaaa??

Dan endingnya....

Endingnya astagfirullah.....

Lalu saya pun berpikir keras, moral apa yang bisa diambil dari cerita ini? Jangan sok-sokan niru badan gede kalo gak mau meledak? *geleng-geleng*



Ini atu cerita, loh! Gak bersambung lagi. Lalu inti dari cerita ini apaaaaa?


Seorang pria takut unta. Lalu sadar dia salah. Lalu akhirnya dia naik unta. Lalu pembaca pun geleng-geleng kepala.



[Burung bul-bul tercipta sebelum bumi ada] mari kita lewati saja bagian permainan logika bagaimana burung ini bisa terbang di ruang hampa udara dan langsung ke kalimat selanjutnya :)

[Burung bul-bul itu membiarkan ayahnya terbaring lima hari] terbaring di mana hayooooo? :))

Gak usahlah bahas dua kalimat terakhir karna sejujurnya saya juga gak paham xD



Sepintas, mungkin ini satu-satunya cerita yang ada pesan moralnya. Oke....

Lalu kita akan sadar ada sesuatu yang salah begitu lihat lagi judul buku ini....

CERITA INI BUKAN KISAH TENTANG BINATAAANGG!!!

Akuh pusing. Akuh lelah. Akuh tidak tahu harus bilang apa. Akuh tidak rela kalau ada anak-anak yang baca cerita-cerita yang kebanyakan tanpa pesan moral dan bahasanya acakadut begini. Editornya ngapain sih, ini??

Wednesday, March 4, 2015

Buku Anak-Anak Itu Lucu, ya.....Eh? Loh, Kok!!

Beberapa waktu yang lalu saya lagi asyik-asyiknya mengeskplor buku anak di salah satu toko buku terbesar di Indonesia. Ada dua alasan yang mendasari saya membaca buku anak-anak:

1. Bisa langsung habis dibaca, ceritanya sederhana, dan gambarnya unyuuuu
2. Saya kan masih anak-anak

Buku yang kebetulan saya baca, berkisah tentang seorang anak laki-laki yang malas membereskan mainannya. Ibunya selalu memarahi dia karena hal itu. Pada suatu malam, anak laki-laki ini terbangun karena mendengar suara-suara dari kamar. Ia pun beranjak dari kasur dan mendapati mainan-mainannya hidup. Anak laki-laki itu sangat senang dan ingin ikut bermain dengan mereka. Tapi alangkah sedihnya ia karena mainan-mainannya tidak mau mengajaknya bermain. Mainan-mainannya benci pada anak laki-laki itu karena dia tidak pernah merapikan mereka. Keesokan harinya, anak laki-laki itu jadi rajin membereskan mainannya agar bisa ikut bermain bersama mereka tengah malam.

Dani tidak sabar menanti tengah malam. Dan ketika suara musik terdengar, dia segera menuju ruang bermain. Dani yakin temannya tak akan marah lagi kepadanya. Sekarang, Dani siap berpesta!

 Waaah.... akhirnya Dani bisa bermain bersama teman-teman mainannya. Tinggal satu halaman lagi nih. Pasti gambarnya Dani yang lagi bersenang-senang sama mainan-mainannya.

EH?.... LOH, KOK!? KOK GAK BISA DIBALIK LAGI HALAMANNYA? MANA INI LANJUTANNYA, MANAAAAAA???

JADI YANG SAYA LIAT INI HALAMAN TERAKHIR!?

TAPI DANI KAN BELUM MAIIIN!! MANA GAMBAR DIA LAGI MAIN!?

DASAR BUKU PHP!!

Baru ini nemu buku anak yang bikin emosi memuncak....