Beberapa hari yang lalu saya disodorin preview anime “Koe no
Katachi” oleh salah satu murid saya. Sejujurnya, saya udah jarang banget nonton
anime karena kesibukan dan karena kebanyakan anime baru menyodorkan fanservice
yang nggak penting :v #eh
Tapi preview anime ini ternyata bikin saya penasaran setengah mati karena kok kayaknya ceritanya cocwit gimana gituh.
Tapi preview anime ini ternyata bikin saya penasaran setengah mati karena kok kayaknya ceritanya cocwit gimana gituh.
Nah, saking penasarannya, saya akhirnya ngubek-ngubek nyari
mangascannya. Soalnya nyari anime full-nya ternyata belum keluar. Cuma bisa
nonton di bioskop Jepang. Itu pun udah lewat tiga bulan :v Akhirnya semaleman
download langsung 7 volume dan abis di baca dalam sekejap.
Baca manga ini bikin baper dan mata bengkak….
Sedih banget, mamaaaaaaaa……
Kirain awalnya manga ini masuk shoujo, ternyata masuknya
shounen, lho! Dan iya emang rasanya lebih pas ke shounen, sih (shoujo: girls
oriented; shounen: boys oriented). Soalnya, ternyata beda dari apa yang saya
perkirakan setelah nonton preview animenya, cerita ini justru berfokus ke
friendship dan family. Romancenya….DIKIT BANGET! Padahal kalau liat preview
animenya, mungkin malah romancenya yang agak ditonjolin. Yah seperti kebanyakan
film yang diangkat dari novel atau komik.
Cerita awalnya adalah Ishida (cowok) yang nggak sengaja
ketemu teman SD-nya, Nishimiya (cewek) di SMA. Ternyata mereka satu SMA meski
beda kelas. Ishida kaget dan noleh ke Nishimiya yang nggak sengaja lewat di
depannya. Mereka berdua sama-sama kaget, lalu Ishida bilang dalam hati “Aku
benci cewek ini.”
Ishida juga sering lompat dari atas jembatan ke sungai yang
ada di bawahnya. Waktu itu, dia masih ditemein dua temennya. Dua temennyaa itu
kagum sama Ishida karena dia pemberani dan jiwanya bebas banget. Akhirnya dua
temennya pun selalu ikut-ikutan petualangan Ishida. Sampe akhirnya dua temennya
mulai mejauh gara-gara nggak bisa lagi selalu main-main kayak Ishida.
Ishida yang merasa kehilangan teman, akhirnya mencari
sesuatu yang baru untuk menghilangkan kebosanannya. Pada waktu itulah Nishimiya
muncul sebagai anak baru di kelasnya. Waktu memperkenalkan diri, Nishimiya
mengeluarkan buku catatan dan nulis “Aku harap kita semua bisa berhubungan
lewat notes ini. Karena aku tuli.”
Melihat Nishimiya, Ishida merasa nemu orang dari planet lain karena dia jauh beda dari anak-anak yang lain. Dan dia berasa menemukan petualangan baru. Mulailah dia teriak-teriak ngatain Nishimiya, dengan tujuan ngecek ‘seberapa tuli’nya Nishimiya. Ishida pikir, tuli itu sama dengan budek. Kalau ngomong keras, pasti kedengeran juga. Padahal kalau nggak dibantu alat, Nishimiya nggak bisa denger apa-apa. Berhubung Nishimiya duduk di depan Ishida, mulailah Ishida teriak-teriak di telinga Nishimiya, dari suara paling kecil sampe kenceng banget. Tapi meski diejek dan diisengin terus, Nishimiya tetep senyum-senyum aja.
Ngeliat itu, Ishida jadi sebel banget dan berniat membuat
Nishimiya nangis, marah, atau mengeluarkan ekspresi apalah gitu selain senyum.
Mulailah pembulian Nishimiya dimulai. Dari yang ringan, naburin sampah ke
kepalanya, sampe yang parah kayak nyabut alat dengar dari telinga Nishimiya,
dan dihancurin. Saking kasarnya Ishida nyabut alat pendengar itu, telinga
Nishimiya pernah berdarah, tapi dia tetep senyum dan malah minta maaf ke Ishida
karena selalu bikin dia sebel.
Ishida mulai disalahkan dan diserang teman-teman sekelasnya,
juga gurunya. Dan waktu itu, cuma pembelaan diri yang bisa keluar dari
mulutnya. Sampai akhirnya Nishimiya pindah sekolah. Gurunya bilang kalau udah 8
alat bantu dengar milik Nishimiya rusak, dan itu seharga 1.700.000 yen. Waktu
tau kenyatan itu, Ishida berasa dijorokin ke jurang. Dia nggak sadar kalau dia
udah nyusahin orang lain sampe segitunya. Dia nyusahin Nishimiya dan
keluarganya, dia nyusahin temen-temen dan gurunya, dia nyusahin orangtuanya
yang terpaksa mengganti kerugian itu.
Kehidupan berjalan dan Ishida jadi sosok yang dibenci semua
orang. Bahkan dia jadi benci sama dirinya sendiri sampe beberapa kali mau bunuh
diri. Tapi dia nggak bisa bunuh diri sebelum melunasi utang ke ibunya. Paling
nggak, dia nggak mau mati dengan nyusahin orang lagi. Jadi walaupun nggak punya
temen, dia kerja mati-matian nyari uang untuk ganti uang ibunya.
Balik lagi ke masa SMA, Ishida yang ketemu Nishimiya awalnya
bingung harus ngomong apa. Dia benci Nishimiya karena merusak kehidupannya.
Tapi Ishida lebih benci diri sendiri karena merusak kehidupan Nishimiya lebih
parah. Nishimiya awalnya takut ketemu Ishida dan langsung kabur begitu sadar
itu Ishida. Tapi Ishida nggak nyerah dan akhirnya ngejar dia. Begitu kekejar,
Ishida balikin notes Nishimiya yang dulu dia pake untuk komunikasi. Dia juga
minta maaf sama Nishimiya atas apa yang dia lakuin waktu SD. Nishimiya pun akhirnya
nggak takut lagi dan nerima notes itu. Ishida pun bilang ke Nishimiya, berharap
mereka berdua bisa berteman…. DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA ISYARAT. Awww, kok
cocwit bangeeeeddd…. #baper
Nishimiya kaget setengah mati karena Ishida belajar bahasa
Isyarat. Waktu Nishimiya nanya kenapa, Ishida bilang kalau dia berharap bisa
tau apa yang dirasakan Nishimiya lewat bahasa isyarat, dan sebaliknya,
Nishimiya juga bisa ngerti apa yang Ishida pikirkan. Karena menurut Ishida,
hubungan mereka waktu SD kacau karena mereka nggak ngerti satu sama lain.
Awal pertemuannya dengan Nishimiya membuat Ishida punya
tujuan hidup lagi. Karena dia udah menghancurkan masa kecil Nishimiya, kali ini
dia berusaha memperbaiki semuanya. Dia mulai mempertemukan Nishimiya dengan
teman SD-nya yang dulu sempat peduli sama dia, tapi akhirnya nggak dateng ke
sekolah lagi karena ikutan dibuli gara-gara deket sama Nishimiya.
Pelan-pelan, Ishida juga dapet temen dari kelasnya sendiri.
Karena sejak ketemu Nishimiya, dia bertekad untuk berubah. Selain itu, dia juga
mulai berhubungan sama temen-temen SD-nya lagi. Tapi semuanya nggak mudah.
Rumit banget.
Seperti biasa, orang Jepang tuh detil banget kalo
menggambarkan perasaan masing-masing karakter. Jadinya rumit. Dan beberapa
karakter mungkin agak sulit dimengerti sifatnya. Buat saya pribadi, sih,
karakter Ueno yang paling susah dimengerti. Dia adalah teman masa SD Ishida
yang suka sama Ishida, dan sebel sama Nishimiya karena merebut perhatian Ishida
meskipun dalam konteks membuli. Akhirnya dia ikutan ngebuli Nishimiya juga supaya
Ishida seneng. Tapi setelah semuanya berantakan, dia nggak bisa ada di sisi
yang sama sama Ishida, dan gantian ikut ngebuli Ishida sama temen-temen
sekelasnya yang lain. Meski dalam hati sebenernya dia nggak suka.
Waktu ketemu lagi pas SMA, Ueno ini jadi agresif banget
ngedeketin ishida. Dan dia terang-terangan ngejelekin Nishimiya. Ishida
berbalik jadi benci banget sama Ueno karena dia nggak berubah. Sejujurnya ini
satu-satunya karakter yang pengin saya tampar bolak-balik sampe akhir cerita.
Wahahaha.
Selain Ueno, masih ada temen-temen yang lain dan membuat
hubungan pertemanan mereka semua jadi rumit. Semuanya jadi mempertanyakan, apa
itu makna ‘teman’ sebenarnya. Manga ini juga menekankan pencarian jati diri
masing-masing karakter, sih. Bagus banget karena kita jadi bisa memantau perubahan
tiap karakter. Kecuali Ueno yang tetep nyebelin sampe akhir :v
Selain soal persahabatan, unsur keluarganya juga kental
banget. Terutama hubungan Nishimiya dan ibunya. Ibu Nishimiya orangnya keras
dan nggak suka anaknya cuma senyum-senyum menghadapi semua hinaan yang dia
terima. Dari luar, si ibu ini dingin banget dan seolah nggak peduli sama
keinginan Nishimiya. Ada perasaan pengin nyakar muka ibunya juga pas di
tengah-tengah cerita. Tapi ibunya punya cerita sendiri kenapa tipe mendidiknya
kayak gitu.
BAPER LAH POKOKNYA!!
Ini cerita recommended banget! *acungin dua jempol sambil
mewek* d(T__T)b
No comments:
Post a Comment