Sunday, December 14, 2014

The Maze Runner Trilogi!! Novel Fantasi yang Mencengangkan!!

Halohaloooo~ ketemu lagi sama pisang paling unyu sejagad raya!!

Akhirnya setelah sekian lama mendekam di dalam kulkas, saya memutuskan untuk mereview buku-buku keren lagi. Yang sebelumnya banyakan yang aneh sih. Tapi justru karena aneh makanya menarik untuk dikulik dan dibikin review #eh :p

Kali ini saya akan mereview novel fantasi fenomenal yang baru-baru aja ada filmnya.

JENG JENG JENG

THE MAZE RUNNER TRILOGI!!!
numpang eksis lah, dikit....

Berhubung buku pertama lagi dipinjem temen, jadi fotonya ngambil dari gugel aja, deh. Lagipula buku yang saya punya cover lama, dan jauh lebih apa banget daripada cover cetakan baru yang keren banget. Tau gitu nggak usah susah-susah nyari yang lamaaaaaa, nunggu aja sampe ada cover baruuuu..... huhuhuhu. Ah, sudahlah, nasi sudah jadi bubur. Penyesalan selalu datang belakangan :/

Oh iya, sekarang saya mau reviewnya murni bukunya loh ya. Soalnya ini kan blog buku. Kalo ada yang mau baca review filmnya, monggo kemari http://chocobanana99.blogspot.com/2014/09/movie-review-maze-runner-film-lari-lari-di-labirin. Tapi penuh parodi, jadi maklum aja. Mana banyak spoilernya juga, hahahaha xD gapapa lah ya, filmnya udah lewat lama ini.

Kita bahas dari buku pertama yah

Warning: mengandung soft spoiler demi kelancaran review. Mohon dimaklumi. Yang tidak berkenan, tolong minggat sekarang sebelum otak anda rusak karena spoiler.

The Maze Runner

Saya cuma butuh sekitar 3 jam untuk menyelesaikan buku ini. Itu pun udah sama galau di tiap chapter, karena mau berhenti bikin penasaran, mau lanjut juga sayang karena bakal cepet selesai deh bacanya. Dan saya nggak mau cerita bagus cepat berakhir. Inilah kegalauan para kutu buku sepanjang masa. Tapi akhirnya saya menyerah sama rasa penasaran dan segera menyelesaikan buku pertama ini.

Sejak pertama, pembaca selalu dilemparkan pertanyaan yang bertubi-tubi. Glade itu tempat apa? Kenapa di luar glade ada labirin mengerikan? Kenapa hanya ada anak laki-laki di glade? Kenapa setelah menjelang malam, pintu labirin selalu tertutup? Kenapa di dalam labirin ada monster? Bagaimana mereka bisa keluar dari labirin? Siapa sebenarnya yang menaruh mereka di labirin itu? Kenapa mereka tidak bisa mengingat apa pun? Kenapa hanya satu orang yang dikirim ke glade setiap bulannya? Kenapa orang yang menaruh mereka di glade susah-susah memberikan fasilitas dan persediaan makanan setiap sebulan sekali? Apa ini penjara? Apa tujuan mereka? Kenapa BBM harus naik padahal harga minyak dunia turun?

.... kayaknya pertanyaan yang terakhir salah tempat dan salah dunia.

Mamam tuh. Itulah kebingungan yang dirasakan Thomas saat pertama kali masuk ke Glade. Parahnya, dia juga nggak inget namanya.

Pembaca dibuat menikmati perjalan Thomas yang masih disertai pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya.

Emang sih, selama setengah buku mungkin agak membosankan karena alurnya lambat. Secara garis besar menggambarkan bagaimana kehidupan di glade. Meskipun kalau nggak dijelasin juga pasti nggak seru, sih. Itu bagian yang penting.

Masalah utamanya baru muncul setelah itu. Setelah Teresa, satu-satunya cewek, dikirim ke dalam Glade dan masalah-masalah mulai muncul. Sampai titik terberat ketika pintu labirin tidak tertutup lagi sewaktu malam, menyebabkan griever bebas masuk dan menculik satu anak tiap malam.

Setelah berjuang keras, semua masalah berhasil teratasi dan mereka bisa keluar dari labirin itu. Endingnya super nggantung karena ternyata yang mereka lewati hanyalah fase kecil dari sebuah tes. Dan mereka akan menghadapi tes lain dari WICKED, pihak yang mengurung mereka dalam labirin.


The Scorch Trials

Kalau tahu mengecewakan, maunya sih saya nggak usah baca yang ini dan langsung ke buku ketiga aja. Tapi sayangnya itu nggak mungkin. Inilah fase terlama saya membaca kisah trilogi ini. Saya butuh lebih dari dua bulan untuk bisa menyelesaikan membaca buku yang satu ini saking membosankannya.

Pernah nonton film Jimmy Neutron pas mereka disuruh gurunya nonton film tentang mesir? Yang isinya "sepanjang mata memandang hanya gurun berpasir. Pasir, pasir, dan pasir....." Sampe anak-anak sekelas (bahkan gurunya) ketiduran pas nonton itu.

Nah, itulah tepatnya yang saya rasakan waktu membaca scorch trials ini.

Thomas dkk memang diselamatkan pihak tertentu yang membenci WICKED. Namun setelah itu, orang-orang yang menolong mereka mati dan mereka masuk kembali ke dalam perangkap WICKED. Misteri apakah orang-orang yang menyelamatkan mereka hanya manipulasi dari WICKED atau bukan, tetep tidak terjawab sampai akhir.

Misi mereka kali ini adalah, melewati jalan bawah tanah dan naik ke gurun untuk menuju kota yang penuh dengan crank (manusia-manusia yang jadi gila karena virus flare yang menyerang otak).

Oke banyak rintangan, oke ada monsternya, oke mereka juga ketemu orang baru.

Intinya.... mereka cuma jalan dari tempat mereka disekap ke tempat persembunyian aman yang disebut oleh WICKED. Udah. Halooooo?

Ini kayak mau mengulang ketegangan di seri pertama dengan tempat yang berbeda. Kalau di maze begitu banyak teka-teki setiap langkahnya, di scorch bener-bener nggak ada apa-apa selain gurun. Pokoknya kebalikannya, deh. Yang bisa menghibur saya cuma celetukannya Minho yang sungguh sangat oon :) Sama kenyataan bahwa ada satu maze lagi yang dihuni oleh perempuan semua dan satu laki-laki (Aris), kebalikan dari maze tempat Thomas dkk. Meskipun peran mereka ternyata nggak berpengaruh banyak, sih :/

Pertanyaan di buku pertama dijawab dengan pertanyaan lagi di buku ini. Intinya begitu.
Pokoknya melelahkan, deh.


The Death Cure

Seperti judulnya, buku ini memang 'cure' banget untuk pembaca yang udah terlalu banyak disuguhi pertanyaan. Ahahahahahahaha. Serius, saya sampe banjir baca novel ini karena banyak kenyataan menyakitkan yang dibeberkan novel ini. Banyak ketawa juga karena kekonyolan Minho seperti biasa :3

Pertama baca, semua pertanyaan yang mengganjal langsung dijawab. Jawaban-jawaban yang diberikan WICKED membuat Thomas merasa dibohongi dan ditipu habis-habisan. Dalam hati, dia bersumpah nggak akan percaya lagi sama WICKED.

Tujuan WICKED memang mencari penawar dari virus flare yang sudah menyebar luas dan mengancam kehidupan umat manusia. Mereka membeli anak-anak yang kebal dari virus itu untuk dijadikan bahan penelitian. Maze, scorch, dan kengerian di dalamnya hanya variabel untuk mempelajari respon otak dari anak-anak kebal yang mereka beli. Nantinya, mereka berencana akan membuat blue print dari otak anak-anak itu supaya orang-orang tidak bisa lagi terserang flare. Dengan kata lain, ikutan kebal.

Penjelasan WICKED soal menyelamatkan ras manusia tidak menggugah Thomas. Anggep aja kayak tikus putih yang jadi percobaan dan dibilang "nyawamu penting untuk pengembangan obat bagi umat manusia". Tanpa perlu ngerti dan mikir, si tikus pasti akan berontak. Dan begitulah tepatnya yang dilakukan Thomas-Minho-Newt. Mereka memberontak di saat anak-anak lain setuju untuk menerima ingatan mereka yang hilang, termasuk Teresa.

Menurut Thomas, WICKED sudah terlalu banyak memanipulasi mereka, dan bukan nggak mungkin mereka telah memanipulasi ingatan mereka supaya patuh dan mau mengikuti keinginan WICKED.

Kalo baca kengerian di buku ini, kehidupan di glade benar-benar serasa surga deh. Serius.

Petualangannya seru. Soalnya anak-anak itu berasa keluar dari gua ke dunia nyata karena nggak inget apa-apa. Brenda sampe harus ngejelasin apa itu mall sama taksi ke Thomas dkk yang kaya orang bego mandangin pemandangan sekitar :))

Ending tiap chapter polanya juga mirip sama buku pertama, selalu ada kejutan dan bikin penasaran untuk baca chapter selanjutnya. Dan menurut saya, fakta yang dibeberkan jauh lebih mengejutkan daripada buku pertama.

Ngomong-ngomong, ini bagian favorit saya di 'The Death Cure'. Adegan setelah tubuh Thomas dikendalikan WICKED untuk nyerang teman-temannya sendiri.

ya, dunia memang harus diselamatkan dari keberadaan Minho-minho-kecil yang pastinya akan menyusahkan umat manusia :)) Hiduplah menjomblo selamanya, MINHO!!!

Endingnya? Happy ending dan sad ending di saat bersamaan, yang menurut saya well ended :)
Endingnya beneran bikin mangap pas dibaca. Untung aja nggak ada lalat masuk.
Soalnya endingnya ngejutkan dan gak disangka-sangkaaaaaaaa~
Tapi baguuuuuuuuuuuuuuuussss~
Spoiler dikit, endingnya bener-bener sarat KONSPIRASI!!

Kesimpulan: Saya merasa bersyukur nggak benci sama Gally meski dia yang ngebunuh Chuck di seri pertamanya. Daaaannn.........tokoh favorit berubah dari Minho jadi NEWT!!
NEWT! Aku padamu NEWT!!

Lalu saya bersyukur yang meranin Newt adalah Thomas Brodie-Sangster :)) <3
Buat yang merasa berhenti baca karena Scorch Trials membosankan, BERTAHANLAH!!
Di buku terakhir kalian akan tahu alasan kenapa Minho begitu oon, dan kenapa kaki Newt pincang. Pokoknya nggak akan rugi bacanya :))

Nyari novel bagus itu mungkin gampang, tapi nyari novel yang endingnya wow itu susah. Dan ini salah satu novel yang endingnya wow sekali :D

Okeh, sampai bertemu lagi di lain kesempatan, dan dengan review novel kece-kece lainnya!! *lambai-lambai*


4 comments:

  1. sama banget waktu baca buku pertama, bosen + bingung...baru semangat mulai dari bagian Gally disengat. Dan gue juga suka Newt, btw dia perannya apa kalo di buku terjemahan? Di versi aslinya kan the glue tuh.

    NB: susah komen pake id jd anonim aja gue

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha, padahal bisa loh reply pake nama xD

      Newt tetep jadi glue di novel terjemahannya juga, disebutnya 'perekat'. Gak mungkin lah beda sama aslinya.

      Maksud lo pas 'Alby' disengat, kali yah? :D

      Delete
  2. golongan darah thomas sangster apa ya?

    ReplyDelete
  3. golongan darah thomas sangster apa ya?

    ReplyDelete