Monday, March 14, 2016

[REVIEW] Tiga Sandera Terakhir


Tiga Sandera Terakhir karya Brahmanto Anindito ini membuat saya baca pelan-pelan sambil menikmati segala adegan yang ada di bukunya. Karena buku ini terlalu seru untuk di-skimming!

Pisang: Jadi biasanya kalau baca buku suka skimming? *menatap curiga*

Ya enggak gituuuu….

Iya oke, kadang-kadang, sih. Kalau deskripsinya terlalu membosankan atau enggak terlalu penting.
Kalo buku bagus itu, rasanya pengin cepet-cepet diselesein tapi enggak pengin cepet selesai juga. Sesama bibliophile pasti paham deh perasaan itu…

Pisang: Ah, perasaan situ doang…

Ishh… udah diem aja, deh. Ini saya mau review dulu bukunya. *lempar pisang ke freezer*

Pisang: EY! JANGAN DILEMPAR KE FREEZER DONG! NANTI AKU YANG LEMBUT INI JADI KERAS!! GA ADA YANG MAU MAKAAAANN!!

*gak denger… gak denger*

Jadi, di awal buku ini dikisahkan turis lokal dan internasional yang disandera oleh pihak OPM (Organisasi Papua Merdeka). Tujuan OPM menyandera kelima orang itu adalah untuk mengancam NKRI agar memberikan kemerdekaan untuk rakyat Papua, yang tentu saja kalaupun harus perang, gak akan dikabulin.

Kemudian yang harus menyelesaikan konflik ini adalah satuan TNI di bawah pimpinan Larung Nusa. Misi yang sangat berat karena musuh bersembunyi di gunung dan hutan, sementara pihak TNI tidak memiliki peta yang memadai.

Dari awal cerita ini serius banget, sumpah. Makanya enggak nyangka kalau di tengah-tengah cerita mendadak ada lawaknya :))